Jumat, 19 Agustus 2016

Aravind Adiga: The White Tiger


Aravind Adiga penulis India yang mendapat anugerah Man Booker. Itulah yang membuat saya penasaran akan bukunya 'The White Tiger'.

Baru pertamakali saya mendapati novel yang ditulis dengan gaya berce seseorang. Maksud saya begini 'The White Tiger' ini seolah-olahseperti sebuah surat yang hanya ditujukan pada seseorang. Sehingga pembaca merasa dirinya menjadi seseorang itu. Kita bisa mengetahui ini dari cara penulis mengawali novel tersebut dengan cara yang tak lazim yakni:

Kepada

Yang Mulia Wen Jiabao,

...

Kira-kira seperti itu. Metode penulisan novel macam ini baru sekali saya jumpai. Keseluruhan, novel ini ditulis dengan kekayaan metafora dan analogi.Juga kalimat sederhana yang mudah dimengerti. White Tiger mengulas tentang kehidupan seorang anak yang tinggal di India, di kota Laxmangarh sebuah kota gelap yang dibkuasai oleh tiga tuan tanah. Si Bangau, Si Kerbau dan Si Babi Hutan. Ketiga tuan tanah inilah yang menguasai Laxmangarh, kota dimana Balram Halwai di besarkan.

Garis besar kisah ini adalah tragedi pencekikan seorang Bos oleh sopirnya sendiri. Namun tidak sesederhana itu. Penulis memasukkan adat dan budaya yang terjadi di India. Ketika membaca ini kita seolah-olah diajak menelusuri sisi gelap dari India. Seperti adat pernikahan yang memberatkan pihak perempuan, konsep Kandang Ayam yang terjadi di India, juga proses suap perpolitikan. Yang mana pemerintah selalu tunduk pada uang. Sehingga keadilan hanyalah omong kosong. disini kita akan melihat betapa lemahnya hukum terhadap uang. Seseorang yang jelas-jelas bersalah dengan mudah kesalahan itu tidak diperdebatkan.

Balram Halwai, tokoh utama dalam  The White Tiger menyebut-nyebut dirinya sebagai seorang enterpreneur sosial. Yakni seseorang yang berjuang melawan adat atau budaya yang salah terkait sistem perbudakan. Atau boleh disebut juga bahwa ini merupakan upaya pemberontakannya terhadap takdir yang telah diciptakan oleh lingkungan atau adat yang hidup disana. bagaimana mungkin disuatu tempat terdapat pemetaan jalan hidup seseorang. Maksudnya seperti ini di tempat itu jika seorang anak lahir dikeluarga A maka sudah bisa di tentukan nantinya anak ini akan jadi apa. Itulah yang menyebabkan Balram menyebut dirinya The White Tiger, seorang enterpreneur sosial. Ia ingin mengubah pemetaan takdir yang seenaknya di buat oleh lingkungannya.

Disamping itu, Penulis juga mampu menyajikan konflik batin seorang sopir terhadap bosnya. Di imbuhi seting sebuah kota yang gelap. di dalamnya juga di imbuhi segala bentuk kriminal yang terjadi di negara tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar