Sabtu, 03 Oktober 2015

Hak Tubuh Kita

Hebat sekali ketika hidup kita dipenuhi dengan impian-impian yang luar biasa. Disesaki dengan target-target yang nantinya harus tercapai tepat pada waktunya. Sehingga rasanya tiada waktu untuk rehat sejenak. Senantiasa bekerja dan bekerja seiring berjalannya waktu. Hingga rasanya tiada hari untuk beristirahat.

Saya acungi jempol ketika ada diantara kita orang seperti yang saya gambarkan barusan. Punya target hebat, punya tujuan hidup yang jelas, punya gairah yang hebat untuk mencapai goal-goalnya sendiri. Tidak menutup kemungkinan ada orang macam itu diantara kita. Bahkan mungkin anda yang sekarang tengah membaca tulisan kecil saya ini. Sekali lagi saya acungi jempol untuk anda.

Tapi saya yakin yang anda rasakan tiap hari adalah lelah, penat, bahkan mungkin gelisah lantaran tujuan anda masih belum tergapai-gapai. Seakan-akan ia hanya berjarak 5 cm didepan anda. Kelihatannya tinggal sedikit lagi, tinggal sedikit lagi impian saya akan tergapai. Kiranya seperti itu kalimat yang selalu terlintas dibenak anda.

Hingga yang terjadi kita senantiasa menggenjot usaha kita lebih keras lagi. Tapi apa daya, memang keinginan kita luar biasa tapi fisik kita sudah tidak kuat lagi. Lantaran sakit, lelah, penat telah memenuhi sekujur tubuh. Seolah kita telah lupa dengan hak tubuh kita. Alangkah zalimnya kita pada diri sendiri. Tak memberi waktu untuk rehat sejenak untuk fisik yang telah dianugerahkan tuhan pada kita.

Seringkali kita berlaku tidak adil. Jangan dulu bahas ketidakadilan kita pada orang lain, pada diri sendiri pun kita sering atau lupa tidak berlaku adil. Salah satu contohnya tidak memberikan jeda untuk istirahat pada fisik kita. Kita lupa bahwa istirahat pun merupakan hak untuk tubuh kita beristirahat.

Seringkali yang kita lihat pada orang-orang kantoran diluar sana tidak memberikan waktu istirahat untuk tubuh, lantaran tugas-tugas masih bertumpukan dimeja kerja. Ketika rasa kantuk mulai hinggap, ketika mata sudah tak lagi cerah, bawaanya mau terpejam saja. Dan biasanya disertai menguap sampai-sampai mata mengeluarkan air mata karena saking lelahnya tubuh kita. Tapi dengan perasaan tak bersalah sedikitpun kita meneguk secangkir kopi atau pil suplemen untuk menghilangkan rasa kantuk tadi, dengan semangat palsu yang menggebu-gebu.

Mengantuk atau semacamnya tadi, yang tak pernah kita sadari adalah merupakan pesan tersirat tubuh kita sebagai permintaan untuk rehat sejenak. Layaknya computer yang jika sering dipakai tanpa pernah di refresh pasti nantinya akan macet atau sedikit mengalami kerusakan. Begitu juga dengan tubuh kita.

Oleh karena itu tak baik rasanya jika kita tak memberikan hak pada tubuh untuk beristirahat. Allah begitu adil pada ciptaannya senantiasa memberikan apa yang dibutuhkan untuk makhluknya. Allah menciptakan air untuk penghilang dahaga, Allah mencipta makanan untuk menyingkirkan lapar. Begitu juga Allah menciptakan hari libur untuk rehat sejenak bagi makhluknya.(4/10)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar