Minggu, 01 Januari 2017

Imung, Arswendo Atmowiloto

Melihat atau menyimak kasus-kasus kriminal barangkali adalah sebuah kemalasan bagi saya. Entah kenapa jika membaca koran atau menonton televisi saya lebih suka menyimak pemandangan alam yang eksotis ketimbang menyimak berita kriminal yang terus menerus melanda bangsa kita. Seakan-akan itu serupa penyakit kronis yang sukar untuk disembuhkan apalagi dihilangkan.

Ketika awal membaca judul yang tertera di sampulnya, tiba-tiba saya teringat dengan detektif cilik super jenius yang senegara dengan Haruki Murakami, yakni Detektif Conan. Beberapa kasus rumit dan teramat pelik mampu ia pecahkan di akhir cerita. Itulah yang membuat saya penasaran untuk membaca Imung, Detektif Cilik yang berasal dari Indonesia. Paling tidak saya ingin tahu bagaimana menulis novel teka-teki semacam detektif, kedua saya memang telah lama penasaran dengan nama Arswendo Atmowiloto yang saya ketahui juga menulis buku berjudul Blankanis, yang menurut beberapa orang recommended untuk dibaca.

Sebelum saya membaca isi ceritanya, saya terlebih dulu tertarik membaca riwayat penulisnya yang tertera di bagian akhir buku. Disitu disebutkan Arswendo Atmowiloto merupakan penulis yang memang punya background membaca sejak kecil. Ia juga beberapa kali menjadi redaktur di beberapa majalah termasuk pimpinan redaksi majalah Hai. Tidak hanya itu ia juga menulis beberapa naskah yang telah di filmkan di beberapa stasiun televisi nasional diantaranya Keluarga Cemara, Kiki dan Komplotannya dan beberapa yang lain.

Sebenarnya buku ini masuk dalam kelompok buku yang selesai aku baca di tahun 2016. Namun karena ada beberapa urusan yang harus saya selesaikan terlebih dahulu, akhirnya baru bisa menulis catatan ini di awal tahun 2017.

Menurut saya Imung lebih serupa dengan cerita pendek detektif, sebab di setiap bab ada satu kasus yang terpisah dari kasus-kasus lainnya yang selalu diselesaikan oleh Imung. Jujur untuk bacaan buku fiksi detektif saya masih sangat miskin. Arswendo mengaku buku ini terinspirasi dari bacaannya tentang Detektif yakni Detektif Sherlock Holmes, Detektif Handoko--karangan Suparto Brata. Oleh karena itulah ia menulis Imung.

Didalam Imung seri 01 ini terdapat 15 kasus yang imung selesaikan. Imung sendiri adalah anak kecil yang tinggal bersama ayahnya di sebuah rumah yang mana rumah depannya di sewa sebagai kantor polisi. Karena ayahnya adalah pensiunan polisi, maka tidak sulit ia keluar masuk kantor polisi dan ikut menyelesaikan kasus-kasus kriminal.

Beberapa kasus yang membuat saya tertarik yakni Pembajakan Pesawat Terbang dan Perkara 50 Ton Ganja. Didalam dua kasus itu saya rasa Imung sedang benar-benar bekerja sebagai seorang detektif. Didalam Pembajakan Pesawat Terbang beberapa polisi tampak lumpuh oleh aksi penjahat yang akan membuat seluruh penumpang tidak selamat jika permintaan si penjahat tidak di turuti. Salah satu permintaannya yakni ingin minum satu kaleng soda, di situ Imung bersedia menjadi relawan pengantar minuman soda itu. Tentu saja semua menjadi tegang ketika anak kecil semacam Imung dengan kaki kiri yang korengan, mau mengantarkan minuman ke seorang penjahat. Namun dengan kecerdikannya penjahat itu berhasil dilumpuhkan Imung dengan mudah. Maaf saya tidak bisa menyebutkan bagaimana Imung melakukannya. Itulah kehebatan Imung detektif kecil milik Indonesia. Sesekali saya membayangkan Detektif Imung berkolaborasi dengan Detektif Conan. Mungkin Imung bisa belajar banyak darinya dan terlihat lebih modern barangkali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar