Rabu, 07 September 2016

Mengenal dan Mencintai Bangsa

Saat melihat film-film Jepang entah itu film thriller atau film anime-animenya semisal Naruto, One Piece, Doraemon, dan kawan-kawannya. Pada dasarnya semua memiliki kesamaan ciri. yakni sama-sama menunjukkan bahwa film-film itu berasal dari Jepang.

Sangat menarik, Jepang telah memulai ini lebih awal dari kebanyakan negara lain. Didalam film-film itu termuat banyak fragmen terkait Jepang. Memang ini jarang kita sadari sebagai penikmat film. Namun jika kita perhatikan dengan seksama ada unsur-unsur Jepang yang dimuat didalamnya. Semisal dalam film Doraemon, diceritakan didalamnya bahwa tokoh Doraemon sangat menyukai Dorayaki. Sementara di film Naruto, jika kita amati atau telah mengenal betul dengan film series itu, kita akan mengenal banyak istilah asing yang digunakan sebagai nama jutsu (jurus ninja) atau untuk menyebut hal-hal tertentu. Semisal Sharingan, Susanoo, Kyubi, Ichibi, dan masih banyak lagi. Seperti inilah Jepang mengenalkan dirinya pada dunia. Sebenarnya Dorayaki dalam film Doraemon adalah salah satu makanan khas yang berasal dari Jepang.

Sementara istilah-istilah aneh dalam film Naruto, ketika saya iseng-iseng searching di google. Saya sempat tercengang ketika semua istilah asing itu mempunyai pengertian. Beberapa dari istilah itu adalah legenda tentang suatu kejadian di Jepang. Mungkin kalau di Indonesia itu serupa dengan mitos atau cerita rakyat yang di wariskan dari generasi ke generasi melalui penceritaan lewat lisan. Meski film Naruto tergolong fiksi, Masashi Kishimoto (Pengarang Naruto) membuatnya sebagai karya fiksi yang kaya muatan. Saya yakin dalam pengerjaannya diperlukan riset yang tidak sedikit dan sebentar, sehingga kesan Jepangnya amat sangat kental.

Saat saya mengikuti kuliah umum di salah satu universitas swasta di Lamongan dengan pembicaranya Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Bapak Al Busyra Basnur. Sebenarnya juga mengangkat tema yang sama, yakni ingin memajukan bangsa dengan membuat identitas terlebih dahulu. Atau yang sering kita dengar di berbagai pembicaraan masalah yang sering diangkat yakni cara menciptakan bangsa yang berkarakter. Barangkali yang dimaksud bangsa berkarakter adalah bangsa yang memiliki identitas. Maka cara yang diterapkan Jepang patut kita contoh, yakni cinta terhadap bangsa sendiri adalah hal pertama yang harus kita miliki sebagai warga negara. Baru setelah itu menerapkan langkah-langkah yang dilakukan Jepang.

Indonesia sendiri merupakan negara yang kaya dengan jumlah pulau kurang lebih 18.000 pulau. Coba bayangkan betapa banyak kekayaan yang masih terpendam didalamnya. Disini yang dimaksud dengan kekayaan, menurut saya tidak hanya hasil bumi seperti emas, timah, minyak dan lainnya itu, yang sering menjadi kasus eksploitasi di berbagai media. Coba kita lihat dari sudut lain semisal budaya atau keadaan alam yang terbentang di Indonesia ini. Jika kita perhatikam dengan seksama, kita akan menemukan banyak hal yang tak akan kita temukan di negara lain. Dari segi makanan, setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas, Lamongan dengan Nasi Boran, Yogyakarta dengan Gudeg, dan tentunya masih banyak lagi. Belum lagi dilihat dari tari, adat istiadat, bahkan cara warganya dalam beraktivitas. Dari situ terlijatlah bahwa Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa.

Jika kita memiliki kecintaan terhadap bangsa. Pastinya kita akan merawat serta menjaga budaya-budaya yang dimiliki bangsa sekaligus merawat alamnya juga. Sehingga yang tumbuh dalam diri kita adalah kebiasan untuk membangun bukan malah merusak. Seperti halnya seorang yang mencintai kekasihnya dimanapun atau kapanpun ia akan mengatakan kelebihannya atau membagus-baguskannya didepan  orang lain bukan malah sebaliknya.

Disini, memajukan bangsa bisa diawalai dengan mencintai bangsa terlebih dahulu. Dengan mencintai barulah kita akan percaya diri dan mengenalkannya pada orang lain. Inilah kita. Didalam karya-karya sastra karya pengarang Indonesia saya menemukan banyak tentang Indonesia. Semisal novel Laskar Pelangi yang telah sukses mengenalkan Belitong pada dunia. Sehingga kini Belitong menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan asing. Dan secara tidak langsung itu akan meningkatkan perekonomian daerahnya.

Sebenarnya cara yang dapat kita gunakan untuk membangun dan memajukan bangsa banyak sekali macamnya. tidak usah bingung memikirkan caranya. Apalagi sekarang teknologi informasi sudah menjadi bagian dari keseharian. Semisal media sosial, juga internet. Dengan memposting segala hal yang berkaitan dengan Indonesia entah itu pakaian adat, kebiasaan masyarakat, keadaan alam, dan lain-lainnya. Secara tidak langsung Itu akan membuat dunia mengenal Indonesia dari berbagai sisi.

Disini kegunaan teknologi informasi dirasa sangat penting dalam memegang peranan untuk memajaukan bangsa. Dengan adanya teknologi informasi dalam waktu singkat kita akan mengetahui apa yang terjadi di daerah lain saat itu juga, tak butuh waktu lama. Sehingga kita bisa saling membantu satu sama lain dengan memberikan apa yang kita bisa. Kurang lebih dengan cara itulah kita dapat ikut serta membangun dan memajukan bangsa.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar