Kamis, 30 Juni 2016

Tumpukan Jerami

Aku lebih suka pada temanmu,
Ia lebih memilih duduk mendengar gamelan di tabuh
Dari handphone bututnya,
Ketimbang tidur dipagi hari.

Tumpukan jerami itu,
Kau perlakukan bagai bantal dan kasur
Kau terlelap di atasnya bagai bayi kemarin sore.
Menyedihkan.

Suara gamelan yang barusan telah lenyap
Di tindih suara rebana keagamaan.
Mungkin temanmu sudah insaf.
Sementara kau baru menguap.

Sidorejo, 24 juni 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar