Senin, 20 Juli 2015

Suasana Hari Nan Firi

Pertama saya ingin mengucapkan minal aidzin wal faidzin pada seluruh pembaca. Sebagai manusia kita tak mungkin luput dari salah. Dan sebagai umat muslim, alangkah baiknya ketika kita bisa saling maag memaafkan. Selain sebagai penghapus dosa antar manusia, saling maaf memaafkan juga akan mempererat tali silaturrahmi. Semoga kita selalu dalam lindungan serta limpahan berkahNya.

Dihari nan fitri ini semuanya serba baru. Mulai dari baju baru sampai sandal baru. Kebanyakan seperti itu warna warni idul fitri. Setelah sebulan penuh kita melaksanakan puasa. Menahan makan dan minum disiang hari. Berkelit dengan dahaga dan lapar. Allah memberi kemudan bagi hambanya dihari nan fitri ini.

Kemudahan itu amat banyak artinya jika kita artikan. Seperti kemudahan makanan. Banyak sekali makanan seperti ketupat, jajanan toples, yang sangat menggiurkan jika melihatnya. Saya sendiri amat sangat tergoda untuk mencicipinya jika melihat jajanan itu. Perangainya cantik-cantik mirip anak gadis baru remaja.

Keadaan seperti demikian sudah menjadi tradisi. Hari raya idul fitri jajanan menjamur di setiap rumah. Aneka jajanan tradisional sampai internasional memenuhi meja ruang tamu. Memang tujuan tak lain adalah untuk menyambut tamu. Biasanya setiap orang yang datang di persilahkan oleh tuan rumah untuk duduk sebentar mencicipi jajanan yang terjejer elok di meja. Bukan main eloknya suasana seperti ini.

Yang kedua adalah tradisi maaf memaafkan. Setiap orang dikampung usai sholat Id akan bergegas mengunjungi tetangganya. Bejalan dari rumah ke rumah. Tujuannya tak lain adalah untuk bersalaman saling meminta maaf satu sama lain.

Dari sini saya sangat setuju jika dikatakan Islam adalah agama yang sempurna. Kesemputnaan itu salah satunya bisa dilihat dari saling maaf memaafkan tadi. Ketika seseorang di tuntut untuk saling maaf memaafkan, secara tidak sadar akan mempererat persaudaraan. Meniadakan tabiat individualis, serta memenuhi fungsi manusia sebagai makhkuk sosial. Tengok saja di hari nan fitri banyak rumah yang sangat ramai. Didalamnya orang-orang bisa tetangga satu kampung, bisa keluarga jauh, atau teman lama yang telah lama tak jumpa akan bercakap-cakap sepuasnya, ngalor ngidul menambah bau keakraban.

Hari raya idul fitri akan selalu menjadi hari yang dirindu. Entah itu karena jajananya yang menjamur di meja. Entah itu karena ada baju baru. Atau juga karena ada suasana saling maaf memaafkan. Semoga dengan idul fitri lengkap sudah kita menjalani perintah Allah dengan kondisi lahir dan batin yang lebih baik lagi. Meningkatkan keimanan menjadi ketaqwaan. Lebih-lebih lagi kita mampu berserah diri hanya kepada Allah semata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar