Sabtu, 12 September 2015

Masalah Kita, Generasi Muda

"Kota sebelah kita, Bojonegoro. Adalah kota penghasil minyak. Triliunan rupiah dihasilkan dari penglahan minyak itu. Tapi sayang minyak di kota tetangga itu di olah oleh perusahaan asing.

" Jawa timur merupakan provinsi yang luas wilayahnya enam belas kali lebih besar dari pada Negara Singapura. Tapi kenapa potensial luas wilayah yang begitu luasnya tak memicu Indonesia menjadi negara maju macam Singapura

"Belum lagi di Papua, kita punya gunung emas terbesar didunia. Betapa kaya bangsa kita, tapi sayang, seribu sayang gunung emas itu juga telah di kelola oleh pihak asing, freeport namanya....", begitulah secuil pidato dari seseorang yang kusimak secara diam-diam selama prosesi wisuda pagi tadi berlangsung.

Jujur saya sempat tercenung memikirkan hal runyam itu. Yang disebutkan dalam pidato tadi, hanya sebagian kecil dari kekayaan Indonesia amat luas ini. Terhampar dari Sabang sampai Merauke. Coba bayangkan alangkah luasnya negeri ini. Negeri yang katanya memiliki 18.000 lebih pulau-pulau. 6000 pulau yang telah di beri nama, dan sisanya masih belum.

Mengetahui ini, maka siapa sekarang yang patut untuk disalahkan. Bagaiman mungkin sebuah bangsa yang amat besar dengan melimpahnya SDA bisa terpuruk menghadapi krisis ekonomi. Harga rupiah pun juga melemah.

Mungkin tidak usag saya sebutkan, anda pun sudah atau apa sebab musabab dari permasalahan ini. Iya, tepat sekali. Sumber Daya Manusia yang kurang mumpuni. SDM yang masih belum sejajar dengan potensial SDA yang tinggi.

Lantas bagaiman cara meningkatkan kualitas SDM bangsa ini? Iya, tentu saja dengan meningkatkan ilmu pengetahuan kita. Senantiasa belajar dan terus belajar sebab jika kita tahu di abad 20 ini, ilmu pengetahuan sudah gencar-gencarnya dikembangkan. Berbagai penelitian, pengakajian disiplin ilmu di kembangkan menurut bidangnya sendiri-sendiri. Dari sini kita tahu alangkah luasnya ilmu itu.

Maka dari itu, jika menginginkan bangsa berkesejahteraan dari segi sosial utamanya perekonomian. Tentu saja dengan berilmu. Senantiasa belajar tanpa henti, mencoba menghela sebanyak-banyaknya ilmu Tuhan yang terhampar di bumi ini.

Bagaimanapun juga, waktu akan terus berjalan. Sudah pasti generasi akan silih berganti. Sebegai generasi muda yang berjiwa patriotis, kita-lah yang selanjutnya akan memegang pemerintahan bangsa. Maka menjadi PR kita bersama bagaimana menindak lanjuti urusan yang berbau exploitasi tersebut. Mari terus belajar dan belajar agar kualitas intelektual kita bisa berpacu dengan pesatnya imu pengetaguan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar