Selasa, 23 Juni 2015

Ramadhan (6): Esensi Cinta?

Bukankah cinta sudah terlalu banyak terhampar di sekitar kita. Seperti, Cinta seorang ibu yang tak pernah jera membangunkan makan sahur anaknya. Cinta seorang ayah yang tak pernah berhenti membanting tulang untuk uang saku sekolah anaknya. Cinta seorang teman yang tak henti-hentinya menjahili kawannya. Cinta seorang Dosen yang tak henti-hentinya memberikan tugas pada mahasiswanya. Dan cinta yang paling kita tunggu saat ini adalah cinta sepiring nasi dan setumpuk lauk juga segelas Es teh yang selalu setia menunggu kita saat adzan maghrib berkumandang nanti.

Memang esensi satu kata itu tak pernah terpuaskan penjelasannya sampai saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar