Sabtu, 20 Juni 2015

Ramadhan (3): Sepuluh Hari Pertama

Ramadhan telah sampai pada hari ketiga. Semangat berpuasa pun boleh jadi masih kencang-kencangnya. Tapi saya yakin jika siang hari kondisi tubuh kita menjadi kurang fit. Lemah, lesu, dan bawaannya ingin istirahat saja. Sebab perut sudah mulai keroncongan. Bisa jadi cairan tubuh pun mulai habis. Atau lebih tepatnya bisa dibilang dehidrasi. Sehingga kita harus bersikeras menahan dahaga yang amat berat.

Dalam buku Untuk Apa Berpuasa karangan Agus Mustofa. Mengatakan bahwa bulan Ramadhan dibagi menjadi 3 tahap. Sepuluh hari pertama adalah Rahmat. Sepuluh hari kedua adalah maghfirah (ampunan). Dan sepuluh hari terakhir adalah Nikmat.

Dalam sudut pandang kesehatan, sepuluh hari pertama yang berarti penuh rahmat adalah tahap detoksifikasi. Yaitu penggelontoran racun. Pada sepuluh hari pertama bulan Ramadhan tubuh kita akan gencar-gencarnya mensekresi zat racun dalam tubuh.

Hal itu menjawab mengapa di awal-awal Ramadhan ini kita terasa lesu, badan kurang fit. Tidak lain adalah karena sistem pencernaan sedang bekerja habis-habisan menggelontorkan racun-racun berbahaya. Yang dikemudian hari berpotensi menjadi penyakit.

Dalam artian sebenarnya bukan hanya zat racun yang menjadi sumber penyebab terjadinya sebuah penyakit. Tapi tingkah laku pun juga mampu berpotensi menjadi penyakit. Dalam sebuah penelitian menyebutkan bahwa dengki atau iri hati dapat menyebabkan penyakt liver (hati mengeras).

Jadi, beriringan dengan proses detoksifikasi yang di lakukan secara otomatis oleh sistem tubuh. Maka secara manual kita harus melenyapkan kebiasaan-kebiasaan buruk. Seperti menggunjing, mencaci, berlaku kekerasan, bahkan berpikiran buruk pun tak boleh. Agar buah manis puasa selama tiga puluh hari ini kelak bisa kita unduh dan rasakan kenikmatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar