Jumat, 19 Juni 2015

Ramadhan (1): Tuhan Sedang Obral

Hari pertama Ramadhan. Banyak sekali perubahan. Dari sholat shubuh hingga menjelang adzan maghrib. Mungkin bagi sebagian orang bulan puasa adalah bulan yang identik dengan pembatasan aktivitas.

Itu terbukti dari aktivitas pagi tadi. Biasanya jalan raya ramai sebelum ramadhan. Siswa-siswi hilir mudik mengayuh sepeda kesekolah masing-masing. Pedagang-pedagang sibuk membonceng dagangannya di belakang motornya. orang-orang berseragam tergesa-gesa ke kantornya masing-masing. Pagi itu tak kujumpai wajah-wajah mereka. Hilang tak tahu rimbanya.

Di POM bensin pun antrian terlalu pendek. Padahal sebelumnya mengekor panjang-panjang tak ada habisnya. Kian menit kian bertambah. Pagi tadi jalanan yang kulalui ketika berangkat kuliah tuntas sepi. Seperti tengah malam. Hanya satu dua pengendara motor yang sempat kujumpai berkeliaran di jalan raya. Padahal biasanya terlalu padat, jika ingin menyalip mau tidak mau kita harus berkelit dengan pengendara lain terlebih dahulu.

Mulai dari jalan raya, pasar, POM bensin, sekolah-sekolah, sawah, bahkan kampusku pun terlihat sepi seolah tak berpenghuni. Ibarat kota mati bekas peradaban yunani. Entah, apa mungkin semua perubahan pada hari ini lantaran kewajiban berpuasa?

Seyogyanya janganlah puasa dijadikan alasan untuk bermalas-malasan. Lantaran kita berpuasa, lalu bermalas-malasan tidak jadi masalah. Sah-sah saja memang jika itu untuk menjaga ibadah puasa kita. Tidur, main game, nonton TV jadi. Sah-sah saja. Bahkan ada yang bilang: tidurnya orang puasa itu ibadah. Jika kita tahu kebenarannya seperti itu. Berarti dibulan Ramadhan ini Tuhan sedang obral besar-besaran. Discount gede-gedean. Ibaratnya seperti ini kita hidup di suatu sebagai pengangguran pun dapat gaji. Betapa enaknya hidup seperti ini. Andai kita mau bekerja sedikit saja, bayangkan berapa upah yang akan diperoleh? tentunya makin banyak pula.

Pun juga kita akan rugi besar. Jika bulan penuh berkah, bulan berlimpah hikmah, bulan berlipat pahala. Hanya diisi dengan tidur-tiduran saja. Memang itu tidak apa dan juga termasuk ibadah. Tapi alangkah baiknya jika kita gunakan waktu singkat nan penuh berkah ini sebaik mungkin. Dan selalu produktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar