Rabu, 03 Juni 2015

Seminar Mas Haidar Musyafa (copy SPN)

📜RESUME NGOBIS 📜

Ngobrol Bareng Penulis with Mas Haidar Musyafa

📝 Tema

Inspirasi dahsyat Menulis Novel Sampai Tuntas


Rabu, 4 Juni 2015
20.00-21.30

Materi :

Haidar Musyafa: Tips menulis novel yang terpenting soal plot mas

Jadi dalam nulis novel itu tidak sekadar main imajinasi karena harus didukung oleh logika

Lebih berat lagi nulis novel biografi tokoh. Jadi tak bolh banyak main imajinasi. Tapi keakuratan data dan logika. Juga kepekaan rasa. Itu yg pnting buat nulis novel biografi

Talk Show :

pertanyaan :

Anitri :
Dalam naskah non fiksi dibutuhkan referensi yang banyak. Bagaimana dengan dalil yang diambil dari berbagai buku pastinya sama karena dalil asalnya dari alquran yang ga mungkin berubah. Itu bisa disebut plagiat atau bukan kak? Misal buku dengan tema sama pastinya dalilnya juga sama. Apakah gaya bahasa bisa menjadi pembeda antara satu buku dengan buku lainnya kak atau kita bisa variasikan dengan dalil2 yang belum pernah diungkap sebelumnya?

Jawaban :

Mbak Anintri. Yang disebut plagiat itukan jika kita mengambil tulisan orang lain atau merubah tulisan orang lain dengan tanpa mnyebutkan sumbernya.

Soal pengambilan dalil, usahakan jangan ambil dari buku. Tapi langsung merujuk ke kitab suci alquran atau hadis, kitab tafsir atau sarah. Sehingga lebih akurat.

Alasannnya (sepanjang pengalaman selama ini) dalil yang dikutip dalam buku itu belum tentu sesuai dengan kaidah di kitabnya. Tapi jika buku tersebut diterbitkan oleh penebit yang benar2 islami, yg bnar2 mempehatikan kaidah penguyipan dalil yang bnar silakan
Jika kita ambil sama persis di buku orang tanpa sebut sumber itu pasti plagiat mbak anitri

Felicia :

Pertanyaan :

Hai Mas Haidar. Mau tanya, pendeskripisan suasana dalam sebuah adegan itu penting sekali atau tidak? Sedetil apa si penulis bisa menceritakan suasana di sekitar tokoh agar pembaca tak bosan? Hmmm lalu menurut mas penulisan dialog yg baik itu gimana?
Soalnya sy agak kesulitan untuk menuliskan dialog, mnrt saya kadang dialog saya trll bertele2. Minta saran penulisan dialog yg efektif tuh gmn.
Dimohon kesediaannya untuk menjawab. 🙇

Jawaban :
Mbak Felli, setting dalam adegan novel itu sangat penting. Hanya saja, jangan dideskripsikan secara keterlaluan. Misal menggambarkan ruangan ya dideskripaikan saja yang sekiranya mendukung dengan ekspresi dan suasana para tokoh yang terlibat.

Sebab banyak penulis novel yang sring deskripsikan setting scara berlebihan sehingga jomplang.

Untuk mngatasi agar pembaca tidak bosan ya setting dirubah2 mbak. Jangan monoton. Suasana juga. Misal sedih, senang ,ke cawa, khawatir, marah, tegang dll

Feedback :
Iyaaa mas. Sama pertanyaan yg tentang dialog itu, apakah ada teknik khusus supaya dialognya bs efisien?

Iya benar mbak felli. Usahakan dialoq itu jangan terlalu bertele2

Jadi usahakan jalan cerita itu seimbang. Tidak cepat juga tidak lama. Sedang saja. Dan usahakan pembaca penasaran saat kita hendak berganti setting, atau pindah bab

Cicilia

Pertanyaan :
Mas haidar. Jika kita mengambil sebagian dari bbrp deskripsi yg pernah dipakai di tulisan org lain apa iti termasuk plagiat?

Mas, bisa tlg kasih contoh gak utk deskripsi? Misal ruangan yg indah dipenuhi cahaya lampu.
Krn kelemahan saya dideskripsi... masih datar aja. 🙈

Jawaban :

Mbak cici. Jika mengambil tanpa merubah itu jelas plagiat.

Contoh:
Jorong Koto Gadang Mudiak. Disalah satu sudut paling belakang dari kampung itu ada sebuah bangunan rumah sederhana bergaya kolonial yang berdiri dengan gagah. Tanaman2 perdu mengjiasi setiap sisi rumah. Halaman rumah bagian belakang cukup luas dan langsung berbatasan dengan Ngarai Sampik dan bersambung lagi dengan Ngarai Sianok....

Khadijah :

Pertanyaan :
Sebaiknya bikin novel i2 banyak bab isinya sedikit2 atau babnya sedikit tp gemuk?sy lg coba bkin novel, rancangannya sih babnya sedikit biar isinya aja dibanyakin, tp trnyt pas eksekusi dlm 1 bab paling mentok kurang dr 10 lembar, mau dgemukin malah gk tw mw ngisi apaan lg😝...mhon pencerahannya bang haidar

Jawaban :

Mbak  khadijah, alangkah baiknya jika diseimbangkan. Misal satu bab 10 lembar dan dibagi mnjadi lima adegan (cut) tiap dua lembar. Tujuannya jelas, agar pembaca tak lelah

Cici :

Oh.. brarti klo ada yg kita ubah, bukan plagiat kan mas?
Maksud saya bukan di karyanya... misal hanya 1 kalimat  yg kita suka.
Trus kita terinspirasi dr kalimat itu. Bisa jadi kita pakai kalimat itu utk dsekripsi tulisan kita, tp ada yg dirubah...
Klo gtu gmn, mas?
Maaf ya, mas.. byk tnya.
Soalny bbrp org yg saya tny agak berbeda2 jawabnny.
🙈

Jawaban:
Mbak cici. Meski satu kalimat tapi jika ditulis persis sbaiknya jangan. Jika dideskripaikan sendiri silakan

Helmi:

Pertanyaan :

untuk "menghidupkan" tokoh sebuah novel atau cerpen apakah mesti pakai sudut pandang orang pertama? Soalnya ketika ana buat sudut pandang 2 atau 3, kurang nusuk tokohnya mas

Terus terkait kondisi nuansa dan lingkungan, apakah sepertinya kita memang harus terjun ke lingkungan yang ingin kita ciptakan agar novel kita lebih terasa lingkungan yang tercipta? Ex: menggunakan latar Sumbar

Jawaban :

Helmi👉 sebenarnya sudut pandang pertama dan ketiga sama saja. Masing masing ada kelebihan dan kkurangan. Sudut pandang pertama kelebihannay kita bisa lebih menjiwai tokoh karena dengan menggunakan kata aku atau saya seakan akan kita jadi sang tokoh. Sedangkan sudut pandang ketiga kita bisa lebih bebas mengekspresikan yokoh karena kita ibaratnya seorang dalang yang sedang memainkan wayang, yang jalan ceritanya bebas akan kita bawa ke mana.

Kekurangan sudut pandang pertama biasanya ego akan lwbih besar main di sana. Sedang sudut pandang ketiga kelemahannya kita jadi kurang menjiwai masing2 tokoh.

Sebaiknya kita mmang melihat langsung tempat yang akan kita jadokan sebagai setting novel mas. Itu lbih mendekatkan kita pada kebenaran. Kecuali novel fantasi itu bebas

Husna :

Pendapat :
Sulit juga ya pak. Kalo tiba tiba kita kasih Tulisan kita ke penerbit ternyata ada kalimat yang sama😅 di tuduh plagiat

Feedback :
Mbak Husna 👉👉 gak gitu juga kok mbak

🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉
Demikianlah resume ngobis kali ini.

Salam Penulis,

@PkWriterpreneur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar