Minggu, 03 Mei 2015

Dua Pelajaran

Cibiran tentu saja tidak datang ketika kita diam saja. Tak berbuat apapun untuk perubahan diri. Tapi cibiran, hinaan, cemoohan akan datang ketika kita berbuat  sesuatu diluar kemampuan kita. Tentu saja itu adalah pihak-pihak yang mungkin tidak suka akan tindakan kita. Bisa saja mereka iri oleh apa yang kita lakukan dan mereka tak mampu untuk melakukannya.

Kejadian ini serupa dengan apa yang Kick Andy siarkan pada minggu (3/5) pukul 13.00 WIB. Tentang guru-guru cacat yang luar biasa. Mereka mampu membuat perubahan dengan mendirikan sekolah gratis untuk siswa-siswanya. Hebat sekali bukan. Dan ini nyata terbukti.

Sebut saja Maftuhatul Khoiriyah salah seorang guru perempuan yang salah satu kakinya harus diamputasi karena sebuah kecelakaan. Ia mengaku banyak mendapat cibiran dari warga ketika hendak mendirikan sekolahan gratis. Manamungkin anak seorang petani mampu mendirikan sekolah gratis, mimpi kali! Itulah salah satu cibiran yang sering di ucapkan warga kata Miftakhul khoiriyah ketika di tanya oleh Andy F. Noya (host acara Kick Andy)

Tapi bagaimana reaksi selanjutnya dari seorang guru luar biasa ini. Menyerah? Mengurungkan niat karena cibiran warga? Tentu saja tidak kawan. Malah diluar dugaan Ibu guru ini mampu mendirikan sekolah SMP bertingkat. Bisa dibilang mewah dan gratis pula. Sehingga banyak anak-anak yang kurang mampu bisa bersekolah. Melanjutkan pendidikan dengan tenang tanpa terbayang-bayang jeratan biaya sekolah.

Dari mana anda mendapat biaya untuk mendirikan sekolah yang terbilang mewah itu? Salah satu pertanyaan Andy saat terheran-heran melihat foto sekolah yang di tampilkan dilayar kaca. "Tentunya semua bukan dari biaya yang saya miliki. Semua itu karena bantuan dari teman-teman. Alhamdulillah ada saja jalannya. Banyak donasi-donasi yang berdatangan memberi sumbangan. Salah satunya biaya BOS. Itu cukup membantu biaya pendidikan", Ibu guru Maftuhatul juga menjawab pertanyaan dengan penuh senyum keheranan.

Jadi ada dua pelajaran yang dapat kita ambil dari kasus diatas. Pertama tak usah pedulikan cibiran orang lain selama kita merasa pada jalan yang benar. Niat kita tidak salah. Apalagi niat kita untuk membantu. Ini niat yang baik bukan? Dan satu hal yang harus kita tahu. Pesawat dapat terbang karena melawan angin bukan sebaliknya. Jadi kita tidak harus mengikuti arus lingkungan. Sehingga akhirnya tidak mampu terbang sebab menggubris lingkungan yang belum tentu benar.

Yang kedua, jangan takut Allah bersama-sama orang yang berniat baik. Pasti ada saja bantuan. Pasti ada saja jalan. Pasti ada saja hal-hal mustahil yang mampu dilewati. Yang terkadang membuat kita sendiri tercengang keheranan. Kok bisa ya!. Semua itu karena bantuan dan pertolongan Allah. Yakinlah itu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar