Minggu, 10 Mei 2015

Keluarga dan Anak

Keluarga. Mungkin bisa dibilang adalah kumpulan dari orang-orang yang memiliki hubungan darah dengan kita dan peduli pada kita. Didalamnya kita akan saling berinteraksi satu sama lain. Dengan Bapak, Ibu, Kakak, serta Adik.

Tapi tidak semuanya mampu melakukan interaksi satu sama lain. Terjadi ketidak cocokan tipe. Biasanya terjadi antara orang tua dan anak. Tapi tidak menutup kemungkinan terjadi misinteraksi antar saudara.

Kita tidak kekurangan kasus, atas hal ini. Berbagai macam media sering memuatnya, mulai dari televisi, koran, majalah, bahkan tidak hanya media yang menyiarkannya. Terkadang dapat kita jumpai secara langsung. Tengok saja tetangga disekitar kita. Bahkan tidak menutup kemungkinan anda sedang mengalaminya saat ini.

Akibat dari ketidakcocokan antar anggota keluarga. Kebanyakan akan berdampak buruk. Misalnya orang tua yang tidak memahami anaknya. Bisa saja anak akan mengalami stress. Sebab tidak ada keselarasan antara anak dan orang tua. Sehingga tidak menutup kemungkinan. Kompensasinya, anak akan melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya untuk mereduksi stress tadi.

Boleh-boleh saja jika hal yang dilakukan adalah bersifat positif. Tapi mungkin itu hanya sebagian anak. Selebihnya, atau kebanyakan lebih memilih ke hal negatif. Sebab, mereka lebih memilih ke hal-hal yang berbau pelampiasan. Seperti meneguk alkohol, narkoba, dan lain sebagainya.

Pada dasarnya anak, utamanya remaja lebih cenderung ingin melepaskan diri dari keluarganya. Mereka merasa malu dengan temannya. Apabila lebih dekat dengan keluarga. Ini sesuai dengan teori perkembangan prilaku dari remaja.

Sehingga yang terjadi adalah si anak yang ingin melepaskan ikatan dari keluarga. Dan merasa lebih cocok dengan temannya. Dari sini anak yang tidak pandai dalam memilih teman akan terjerumus pada keburukan. Dalam buku Jonathan Poyk yang berjudul Narkoba Sayonara. Yang berisi kumpulan kisah-kisah anak yang berkelit dengan narkoba. Dan akhirnya mampu melepaskan diri daru jeratan narkoba, kebanyakan mereka berpesan agar hati-hati dalam memilih teman. Dari sini kita tahu bahwa pernyataan jangan pernah pilah pilih dalam berteman. Adalah sebuah kesalahan.

Apa kaitannya kasus diatas dengan keluarga? Ketika keluarga mampu menjaga hubungan antar anggotanya. Saling memahami satu sama lain. Kemungkinan bisa untuk mereduksi kasus demikian. Sebab keluarga adalah wadah atau tempat kita untuk saling sharing. Mengutarakan masalah dan menyelesaikan masalah secara musyawarah. Sehingga akan ditemukan solusi yang disetujui seluruh anggota keluarga. Dan resiko terjadinya penyimpangan anggota keluarga bisa berkurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar