Jumat, 22 Mei 2015

Mengulurkan Tangan

Hanya karena Ia orang tua renta, buruk rupa, tak menarik lagi bagi kita. Lantas kita enggan mengulurkan tangan untuk menolongnya ketika mereka berada dalam kesusahan.

Sebalikanya ada orang yang berupaya sebaik mungkin didepan orang yang disukainya. Menawarkan bantuan, meskipun kita tak membutuhkan. Sok perhatian, segala urusan yang kita anggap bisa dilakukan sendirian. Ia tak segan-segan membantunya. Ibaratnya, tak ada angin tak ada mendung, hujan mengguyur.

Hati-hati kawan dengan orang yang berperangai demikian. Ia menolong karena ada maunya. Ia mengulurkan tangan bukan lantaran kerelaan. Tapi ia menolong sebab ada kemauan. Ia mengharapkan balasan yang entah apa terkadang kita tidak tahu. Hatinya jauh dari keikhlasan. Seperti para penyuap-penyuap hakim yang bermulut manis. Tapi sebenarnya dalamnya lamis.

Cara mengetahui orang bertabiat demikian. Mudah sekali kawan. Biasanya orang seperti demikan, suka sekali mengungkit-ungkit kebaikan yang telah ia kerjakan. Mengungkit-ungkit pemberiannya. Lantas pada akhirnya ia menuntut balik pada kita, menuntut balas jasa kawan! Hidupnya penuh perhitungan antara untung dan rugi. Pikirannya selalu ingin untung. Tak ada kamus rugi terselip di pikirannya. Prioritasnya hanya keuntungan.

Hidup dimasyarakat pun demikian. Sering absen jika ada kegiatan gotong royong. Ada saja alasannya. Tapi jika pembagian sembako Ia berada dalam urutan pertama. Tak ingin kalah dari siapapun. Kemudia  Lebih memilih uang dari pada kawan.

Sudah pasti orang yang demikian tak banyak di suka orang. Kawan pun hanya secuil. Bisa dibayangkan hidup tak ada kawan. Pastinya kesepian. Padahal kawan lebih dari pada uang jika kita mengetahuinya.

Tapi jika kita berperangai sebaliknya. Mengulurkan tangan penuh keikhlasan. Membantu tanpa lihat bulu. Sudah pasti kawan akan bertebaran dimana-mana. Dan suatu saat ketika kita sedang kesulitan tak menutup kemungkinan salah satu dari kawan kita datang menolong. Pertolongan datang tak terkira. Bisa dari teman. Temannya teman kita. Dan seterusnya.

Saling tolong menolong berarti menyambung silaturahmi. Menambah relasi serta, mengikat hubungan baik dengan saling membantu sesama yang sedang mendapati kesusahan. Entah itu anak kecil, sebaya, atau orang tua. Laki-laki atau perempuan. Sebaiknya tidak usah pandang bulu dalam mengulurkan tangan. Sebab kita tak tahu apa rencana baik Allah. Janganlah enggan menolong kemudian menyombongkan diri. Allah saja menolong semua hambaNya. Membagi rezeki pada semua makhluk tanpa terkecuali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar